Sebuah Refleksi Filosofi Pendidikan dari Pemikiran ki Hadjar Dewantara - iyonesia

Breaking

About

Judul Blog

Monday, November 7, 2022

Sebuah Refleksi Filosofi Pendidikan dari Pemikiran ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara, atau sebenarnya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang sangat dihormati dan diakui di dalam dan luar negeri. Ia dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 26 April 1959. Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memperjuangkan hak pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan didasarkan pada ide bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap manusia dan harus tersedia bagi semua orang tanpa terkecuali. Ia memperjuangkan pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai keindonesiaan, seperti gotong royong, kebersamaan, dan persatuan. Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya mengembangkan karakter moral dalam pendidikan, sehingga siswa tidak hanya menjadi pintar dalam akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik.

Selain itu, Ki Hadjar Dewantara juga mengajarkan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat di setiap daerah. Ia tidak memandang bahwa pendidikan harus mengikuti pola-pola barat yang kaku dan monoton, melainkan harus disesuaikan dengan budaya, bahasa, dan adat istiadat masyarakat setempat. Hal ini juga menjadi dasar dari konsep Taman Siswa yang memperjuangkan pendidikan non-formal yang dilakukan di luar kelas, seperti belajar melalui kerja praktik dan mengenal lingkungan sekitar.

Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan juga menekankan bahwa pendidikan harus ditekankan pada pengembangan potensi siswa, bukan hanya pada pengetahuan akademis semata. Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa setiap siswa memiliki potensi yang berbeda dan perlu dikembangkan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Oleh karena itu, pendidikan harus memberikan kesempatan dan dukungan untuk siswa mengeksplorasi potensi mereka dalam berbagai bidang.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan sangat relevan dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini. Masih banyak daerah di Indonesia yang belum mendapatkan akses pendidikan yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil. Konsep Taman Siswa juga menjadi inspirasi bagi banyak lembaga pendidikan non-formal di Indonesia, seperti sekolah alam, sekolah bina desa, dan sekolah kebun.

Dalam kesimpulannya, pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan sangatlah penting dan relevan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Ide-idenya yang berlandaskan pada nilai-nilai keindonesiaan, kearifan lokal, pengembangan karakter moral, dan penekanan pada pengembangan potensi siswa harus terus digali dan dikembangkan untuk memajukan pendidikan Indonesia ke depannya.

No comments:

Post a Comment